Abu Salman

PIRANTI TAQWA DUMATENG ALLOH SUBHANAHUWATA’ALA

انّ اْلحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئاَتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلِّلَ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لآالَهَ الاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِيْعَهُم بِاِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

يَااَيُهَا الّذِ يْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا الله حَقَ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْ تُنَّ الاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسِ وَاحِدَةِ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُ اللهَ الَّذِى تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالاَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبَا.

يَااَيُهَا الّذِ يْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدَ, يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُم وَيَغْفرلَكُمْ دُنُوبَكُم وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلُهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمَا

فَإِنَّ أَصْدَقَ اْلحِدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٌ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فيْ النَّارِ

Mboten wonten rumpakan tembung ingkang prayogi kajawi namung ngaturaken syukur dateng Alloh Subhanahuwata’ala. Inggih namung Alloh Subhanahuwata’ala piyambak ingkang paring kanugrahan ingkang tanpa wilangan saha winates. Langkung-langkung wonten dinten ingkang prayogi saha ingkang kebak ing kabagyan. Sampun sak mestinipun menawi kula saha panjenengan mongkok ing manah nampi sedaya kanugrahan saking Alloh Subhanahuwata’ala.

 Jama’ah Jumat kaum muslimin ingkang bahagia mulya.

MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM DENGAN KEIKHLASAN, SIAP BERBEDA DENGAN YANG LAIN DAN DENGAN PENUH KEADILAN

Ikhlas

عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى, فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ, وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.”

Dari Umar bin Alkaththab Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rosulullah Shallallahu’alaihi wasalam bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung dengan niat-niatnya. Sesungguhnya bagi setiap orang apa yang telah dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan rosul-Nya, maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan rosul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin dia raih atau kepada seorang wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya akan sampai pada apa yang dia hijrahkan untuknya.”

HAKIKAT TAUHID

Pada suatu hari datang sekelompok tawanan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Diantara mereka ada seorang wanita yang telah penuh air susunya sedang mencari-cari anaknya. Tatkala menemukannya, dia dekap anaknya lalu menyusuinya. Kemudian nabi bersabda,” Apakah mungkin dia tega melemparkan anaknya ke dalam api?”. Para sahabat menjawab,” Tidak, jika dia mampu untuk tidak melemparnya”. Nabi bersabda,” Sungguh Allah lebih sayang kepada  hamba-Nya dari pada wanita itu kepada anaknya”. (Hadits Muttafaqun ‘Alaih, dinukil dari Al Misykat nomer 2370)

Dari kisah tersebut, dapat  disimpulkan bahwa Allah sangat menyayangi para hambaNya. Sehingga segala bentuk perintah dan laranganNya merupakan implementasi dari kasih sayang Allah. Maka tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali hal itu bermanfaat bagi hambaNya dan tidak pula melarang dari sesuatu melainkan karena merugikan mereka. Diantara perintah Allah, bahkan merupakan perintah yang paling agung adalah perintah untuk bertauhid.

RENUNGAN KEMATIAN

Sore itu, berdiri di tepi jalan, seorang pemuda, tengah memandangi sekelompok orang yang sedang memanggul jenazah di pundak-pundak mereka dan kiranya mereka hendak membawanya ke sebuah pemakaman. Sejenak pemandangan ini menyita perhatian pemuda ini.

Pemuda ini lalu bertanya kepada dirinya, “Kemanakah orang-orang ini akan membawanya? Apakah mereka hendak menguburkannya di pemakaman itu?” Sembari mengikuti rombongan jenazah itu, pandangannya tak lepas dari jenazah yang ada di panggulan orang-orang itu. Akhirnya tibalah ia dan rombongan itu di pemakaman yang dituju, lalu mulailah mereka melaksanakan prosesi pemakaman jenazah itu.

INFO KAJIAN YAYASAN

#JADWAL KAJIAN YAYASAN MUSLIM MERAPI#

1. MALAM AHAD I,II,III
Waktu : Ba’da Maghrib
Pemateri : Ust. Mahfudz Sidiq (Pembina Yayasan Al Barokah Salatiga/Dai Salatiga)
Kitab : Mulakhos Kitabutauhid (Syeikh Sholeh Al Fauzan)
Tempat : Rumah Bp. Mulyono Karanganyar (Sekretariat Muslim Merapi – Sementara)
2. MALAM AHAD IV
Waktu : Ba’da Maghrib
Pemateri : Ust. Umair Suharlan, Lc (Mudir ‘Aliyah Pesantren Islam Al Irsyad)
Kitab : Kuthufuminasyamail Muhammadiyah (Syeikh Jamil Al Zeinu)
Tempat : Rumah Bp. Mulyono Karanganyar (Sekretariat Muslim Merapi – Sementara)
3. MALAM RABU I & III
Waktu : Ba’da Maghrib
Pemateri : Ust. Khoiri, Lc (Staf Pengajar Pesantren Islam Al Irsyad)
Kitab :
Tempat : Rumah Bp. Maryanto Karanganyar
3. MALAM RABU II & IV
Waktu : Ba’da Maghrib
Pemateri : Ust. Ihsan (Staf Pengajar Pesantren Islam Al Irsyad)
Kitab : Qowa’idul Arba’
Tempat : Rumah Bp. Maryanto Karanganyar