Artikel

Mendulang Faedah dari Kajian Kitab Sittu Duror I

Mendulang Faedah dari Kajian ustadz Afifi Abdul Wadud, Ahad 26 Muharram 1437 / 8 November 2015, membahas kitab Sittu Duror Min Ushuli Ahli Atsar di Komplek Islamic Center Muslim Merapi :
Hendaknya setiap muslim senantiasa menuntut ilmu dan memohon kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat.
Ilmu yang bermanfaat akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan menunjukkan seseorang kepada Jalan yang lurus. Untuk itu ilmu harus diamalkan, Allah subhanahu wata’ala akan memberikan balasan kepada seorang hamba atas ilmu yang mereka amalkan dan bukan sekedar ilmu yang mereka ketahui.
Tidak ada ibadah yang lebih afdhal setelah melaksanakan perkara yang wajib dari menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu.
Ahlussunnah adalah islam itu sendiri, yaitu ajaran yang telah di ajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam kepada para sahabat dan kita wajib untuk mengikutinya.
Jika manusia beriman sebagaimana imannya para sahabat, maka sesungguhnya mereka dalam hidayah/ petunjuk Allah.
Para sahabat adalah generasi yang telah mendapatkan rekomendasi dan banyak pujian dari Allah atas keimanan serta ilmu dan amal mereka.
Mengikuti jalan sahabat merupakan hidayah /petunjuk, dan menyelisihi mereka adalah kesesatan.
Tidak ada yang membenci para sahabat kecuali mereka adalah orang-orang musyrik atau munafik.
Allah menciptakan bintang-bintang di langit, sebagai hiasan bagi langit, alat untuk melempar syaithon dan tanda/petunjuk bagi manusia. Apabila bintang-bintang itu hilang maka langit akan gelap.
Para sahabat adalah hiasan dalam agama ini, barangsiapa mengikuti para sahabat akan mampu melawan para syaithon dan mendapatkan petunjuk dari Allah subhanahu wata’ala.
Agama seseorang hanya akan lurus bila mengikuti ulama yang betul-betul mengikuti apa yang diwariskan Rasulullah dan para sahabat.
====================
???? 26/01/1437 – Ustadz Rusman Ali, Lc
______________________
???? Islamic Center Muslim Merapi. Cepogo, Boyolali
???? Komunitas Muslim Merapi, Grup Forum Silaturahim, Sharing dll.
(Daftar Via whatsapp, ketik : Nama#Alamat#Laki-laki/Perempuan)
???? Donasi Kegiatan Muslim Merapi :
– BSM No. Rekening : 7082312344 a.n Yayasan Muslim Merapi
????Konfirmasi Donasi : 0822 2616 2616 atau 085879129457
????Daftar Grup : 0822 2616 2616
????Daftar Nasehat : +6282324715588

12189810_1056009977765274_9007926540063025025_n 12208633_1058305820869023_8230337578274994622_n

Dakwah Itu Sebuah Kebutuhan

  • Allah subhanahu wa ta’ala membanggakan orang yang duduk di majelis ilmu dihadapan makhluk disisiNya.
  • Dakwah merupakan sebuah kebutuhan, baik bagi da’i yang berdakwah ataupun masyarakat yang didakwahi. Ketika ini menjadi sebuah kebutuhan maka akan terasa nikmat dan tiada beban dalam melakukannya.
  • Berdakwah merupakan ibadah. Allah subhanahu wata’ala memiliki nama-nama yang mulia dan kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dengan nama-nama tersebut. Kita beribadah kepada Allah dengan nama Ar Rahman, misalnya dengan tidak berputus asa terhadap rahmat Allah, berharap rahmat Allah dan berkasih sayang dengan makhluk Allah. Kita beribadah dengan nama Al Hadi yaitu dengan cara berdakwah.
  • Seorang yang beramal sholih serta berdakwah kepada Allah, hakikatnya mereka adalah pegawai Allah, Allah tidak pernah memPHK pegawainya dan tidak pernah kekurangan untuk memberikan gaji/pahala kepada mereka. Maka hendaknya setiap kita senantiasa semangat dalam mencari ilmu, mengamalkannya serta mendakwahkannya.
  • Ilmu adalah sesuatu yang berharga, ketika kita mengetahui hal ini maka kita akan merasakan kelezatanya dan bersemangat dalam mencarinya.

Sejauh mana dakwah ini menjadi sebuah kebutuhan ?

1. Iblis telah berjanji untuk menggoda manusia dan menggelincirkan mereka ke neraka. Oleh karena itu apabila tidak ada orang yang mendakwahkan ilmu serta mengenalkan agama kepada masyarakat, maka iblis akan leluasa didalam mengajak manusia masuk kedalam neraka.
2. Manusia memiliki kecenderungan untuk mencintai dan memiliki syahwat kepada wanita, anak-anak, kekayaan emas dan perak, kuda, binatang ternak dan pertanian. Ini merupakan hal yang wajar selama dilakukan dengan cara-cara yang halal. Namun bila tidak dikenalkan dengan agama, maka syahwat manusia akan membawa  mereka kepada kerusakan dengan berusaha untuk mendapatkan hal-hal tersebut dengan cara-cara yang tidak halal.
3. Setiap manusia dibekali dengan akal untuk berfikir, namun akal harus dikenalkan dengan agama dan dibimbing dengan risalah. Jika tidak, maka akal akan kalah dan tunduk kepada nafsu. Contoh : Diantara yang paling tahu tentang bahaya rokok adalah para dokter, karena mereka adalah yang paling tahu tentang berbagai ilmu penelitian, namun banyak juga dokter yang merokok. Sebab utamanya adalah karena akal yang pinter dengan berbagai ilmu penelitian tersebut telah tunduk dan kalah dengan nafsu.

Allahu a’lam.

Mendulang Faedah Kajian Ustadz Afifi Abdul Wadud
Cepogo, 07/12/1436 , Ustadz Rusman Ali, Lc

KEKALKAH YANG SETIAP MASUK NERAKA … ???

Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat yang telah menciptakan seluruh makhluk di alam ini, termasuk manusia. kemudian melimpahkan rezeki kepada mereka dan tidak membiarkannya begitu saja, akan tetapi Allah subhanahu wata’ala menurunkan kitab serta  mengutus para rosul, maka barang siapa taat dan patuh kepada Rosul tersebut akan masuk surga dan barang siapa mengingkari Rosul tersebut, bermaksiat serta tidak mematuhinya akan masuk neraka.

Jadi surga adalah negeri yang penuh kenikmatan yang Allah siapkan bagi hamba-hamba yang bertakwa, adapun neraka adalah negeri yang penuh dengan siksaan yang Allah siapkan bagi hamba-hamba yang kufur kepada-Nya.

Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta menyombongkan diri terhadapnya tidak akan dibukakan pintu langit dan tidak akan masuk surga sampai ada onta masuk lobang jarum, artinya bahwa orang yang kafir terhadap Allah maka akan masuk neraka dan kekal didalamnya.

Begitu juga orang-orang yang mensekutukan Allah, beribadah kepada selain-Nya, maka dosa syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala, kalaupun pelaku dosa syirik ini meninggal dalam kondisi belum bertaubat kepada-Nya, maka dia akan masuk neraka dan kekal didalamnya, sebagimana Allah subhanahu wata’ala sebutkan dalam beberapa ayat Al Qur’an.

SIKAP MANUSIA TERHADAP NABI & ORANG SHOLIH

Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan kita untuk beribadah kepada-Nya semata dan tidak mensekutukaNya, serta memperingatkan kita dari tipudaya syetan dan langkah-langkahnya, yang diantaranya adalah sikap ghuluw terhadap orang-orang sholih.

Penting untuk kita ketahui, bahwa sebab kafirnya anak keturunan Adam atau sebab terjadinya kekufuran pertama kali pada anak keturunan Adam dan sebab mereka meninggalkan agamanya -yang  untuknya mereka diciptakan serta tidak ada kebaikan dan kesuksesan kecuali denganya -, adalah sikap ghuluw terhadap orang-orang sholih dari kalangan para nabi dan para wali dan selainya baik dalam ucapan, amalan dan keyakinan.

Adapun yang dimaksud dengan ghuluw adalah pelanggaran terhadap apa yang diperintahkan Allah, dan melampaui batas yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

Maka barang siapa memperhatikan sebagian dari perbuatan syirik yang dilakukan oleh para penyembah kubur terhadap orang-orang yang sudah mati, maka akan mengetahui bahwa sebabnya adalah ghuluw terhadap mereka. maka hendaknya setiap muslim berhati-hati dari sikap ghuluw, lebih-lebih lagi terhadap orang-orang sholih, karena ghuluw adalah pokok dari kesyirikan dari zaman dahulu hingga sekarang.

KEMULIAAN AKHLAK ADALAH TIMBANGAN PALING BERAT DI DALAM MIZAN

Rosululloh Shollallohu’alaihi wasalam yang tidak pernah berbicara dari hawa nafsunya, yang telah diberikan perkataan-perkataan yang sempurna telah menjelaskan kepada kita, bahwa amalan yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat adalah Akhlak yang mulia, beliau Shollallohu’alaihi wasalam bersabda:

“مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ.”

“Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia. Sesungguhnya Allah sungguh membenci orang yang berkata kotor lagi jahat.”[1]

Alloh Subhanahuwata’ala juga telah memuji rosul-Nya Muhammad Shollallohu’alaihi wasalam, Allah berfirman:

((وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ))

((Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.))[2]

Anas bin Malik Rodhiayallohu’anhu berkata: “Rosululloh Shollallohu’alaihi wasalam adalah orang yang paling mulia akhlaknya.”[3]